FERMENFEED MILK merupakan pakan fermentasi untuk sapi laktasi dan kambing laktasi (perah) dengan kandungan protein 18%. Berfungsi sebagai sumber energi, protein, lemak, mineral dan vitamin, serta  memenuhi kebutuhan nutrisi ternak ruminansia pada masa laktasi (menyusui).

Pada saat ternak diperah susunya, maka nutrisi ternak banyak terkuras. Dengan memberi pakan FERMENFEED MILK, nutrisi ternak akan tergantikan sehingga ternak ruminansia anda menjadi sehat, kuat, dan memiliki kualitas dan kuantitas susu yang sangat baik.

Konsentrat FERMENFEED MILK diproduksi melalui proses fermentasi menggunakan probiotik yang mengandung mikroba yang sejenis dengan mikroba pada rumen (perut besar) hewan ruminansia yang bersifat anaerob. Bahan baku yang digunakan terdiri dari bahan-bahan yang sangat digemari oleh hewan ruminansia. Antara lain bran/ bekatul, jagung, kedelai hitam, bungkil kedelai, bungkil wijen, bungkil kopra, bungkil sawit, vitamin, dll. Serta mineral untuk meningkatkan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi induk ternak laktasi (sapi perah dan kambing perah). 

Konsentrat FERMENFEED MILK juga sudah mengandung bahan baku tambahan seperti garam, tetes tebu, dll. Secara khusus FERMENFEED MILK dibekali dengan bahan anti jamur dan anti toxin (Aflatoxin) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas susu. 

Dengan teknik pengolahan mutakhir dan bahan-bahan baku maupun tambahan berkualitas, menjadikan pakan sapi perah FERMENFEED MILK mempunyai tingkat kecernaan tinggi atau yang biasa disebut dengan istilah TDN (Total Digestible Nutrient) Min. 75%. TDN ini sangat tinggi bahkan sudah jauh melebihi dari persyaratan SNI. Dengan begitu ransum/ gizi yang dapat diserap oleh usus halus ternak ruminansia anda nantinya menjadi lebih banyak. 

Kami memberikan sentuhan akhir untuk menyempurnakan kualitas secara menyeluruh pada produk FERMENFEED MILK dengan mengemasnya dalam kemasan double packing sehingga dapat disimpan sampai dengan jangka waktu 2 bulan lamanya. Setelah dipakai, plastik inner bag atau lapisan pertama di dalam kemasan karung harus diikat kembali untuk mempertahankan aroma wangi dan mikroba yang dibutuhkan oleh ternak tetap berkembang biak.

[tablefield field-name="tabel" table-class="tabel-gizi"]