Aturan Pemberian pakan

Jumlah Pemberian

Pemberian pakan pada sapi dapat diberikan secara terus-menerus (ad libitum) dan secara dibatasi (restricted). Pemberian secara ad libitum seringkali kurang efisien karena akan menyebabkan bahan pakan ada yang terbuang atau tersisa. Tetapi, pada kondisi tertentu pemberian pakan ad libitum memang sangat diperlukan. Seperti pada masa pedet lepas sapih, induk yang akan beranak dan setelah beranak karena membutuhkan asupan nutrisi yang lebih tinggi maka perlu pemberian pakan secara ad libitum. Tingkat konsumsi ternak ruminansia umumnya didasarkan pada konsumsi bahan kering pakan, baik dalam bentuk hijauan maupun pakan konsentrat, persentase konsumsi bahan kering (BK) memiliki grafik meningkat sejalan dengan pertambahan berat badan sampai tingkat tertentu, kemudian mengalami   penurunan.  Rata-­rata kemampuan konsumsi bahan kering bagi ruminansia adalah 2-3 % dari berat badan.

Frekuensi Pemberian

Pemberian   konsentrat   dapat   dilakukan   dua   atau   tiga   kali   dalam sehari semalam. Pemberian konsentrat dua kali dalam sehari semalam dapat dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 dan sekitar pukul 15.00. Lain lagi dengan pemberian yang dilakukan tiga kali dalam sehari  semalam pada saat pukul 08.00, sekitar pukul 12.00, dan sekitar pukul 16.00. Mengatur jarak waktu pemberian pakan sangat perlu diperhatikan untuk mecapai pertambahan bobot badan yang lebih tingi trutama pada penggemukan. Dalam hal ini, pakan hijauan sebaiknya diberikan sekitar dua jam setelah pemberian konsentrat.

Sistem Pemberian

Konsentrat sebaiknya diberikan kepada ternak dalam bentuk kering (tidak dicampur air). Karena dapat meningkatkan produksi air liur untuk membantu ternak mengunyah dan menelan makanan. Namun pemberian bentuk basah (combor) juga dapat dilakukan. Apabila pemberian konsentrat dalam bentuk comboran maka konsentrat harus habis dalam sekali pemberian sehingga tidak terbuang. Teknik pemberian pakan yang baik untuk mencapai pertambahan bobot badan yang lebih tinggi pada penggemukan sapi potong adalah dengan mengatur jarak waktu  antara pemberian konsentrat dengan hijauan. Pakan hijauan diberikan setelah mengalami pelayuan. Frekuensi pemberian hijauan yang lebih sering dilakukan dapat meningkatkan kemampuan sapi itu untuk mengonsumsi ransum dan juga meningkatkan kencernaan bahan kering hijauan

Comments are disabled.