Sapi perah merupakan salah satu komoditas peternakan yang mempunyai peluang sangat tinggi untuk dikembangkan di Indonesia. Namun sayangnya produksi susu segar dalam negeri saat ini hanya memberikan kontribusi sekitar 25% saja dari kebutuhan susu nasional. Sehingga kebutuhan susu nasional sebagian besar masih dipenuhi oleh susu impor baik sebagai bahan baku maupun produk olahan. Tingkat produksi susu segar yang relatif rendah ini disebabkan karena peternakan sapi perah di Indonesia masih didominasi oleh usaha sapi perah rakyat. Selain itu juga masih terdapat berbagai ketertinggalan di dalam memacu peningkatan produksi susu baik dari segi hasil maupun kualitasnya.
Padahal sebenarnya terdapat berbagai faktor dan strategi yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produktivitas susu. Salah satu faktor utamanya yaitu berkaitan dengan manajemen pakan.
Faktor manajemen pakan ini sendiri memiliki proporsi kurang lebih sebesar 70% dalam produktivitas susu, sisanya adalah breeding dan manajemen kandang. Adapun satu hal yang perlu digaris bawahi, bahwa pemberian pakan yang lebih banyak tidak menjamin terjadinya peningkatan produksi susu yang maksimal jika pakan yang diberikan tidak mengandung nutrisi yang cukup.
Oleh karena itu, sebaiknya simak cara manajemen pakan yang baik dan benar untuk meningkatkan produktivitas susu sapi perah berikut ini
Mencukupi kebutuhan pakan hijauan
Pakan hijauan merupakan pakan utama hewan ruminansia sebagai serat kasar yang menyediakan energi untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok sehingga sangat perlu untuk dipenuhi. Sapi perah membutuhkan hijauan sebanyak 30 sampai 50 kg per ekor per hari atau 10% dari bobot tubuhnya. Hijauan pakan sapi ini bisa berupa king grass/ rumput raja, rumput gajah, jenis rumput lain, dan legum. Penting diingat, hindari penggilingan pakan hijauan yang terlalu halus!
Beberapa peternak ada juga yang memanfaatkan jerami. Namun perlu diketahui, bahwa jerami ini hanya sebagai sumber serat saja. Didalamnya sebetulnya terdapat faktor pembatas seperti kandungan lignin, silika, dan kutin yang tidak dapat dicerna. Adanya antinutrisi dalam bahan pakan justru akan mengurangi produksi susu. Untuk menjadikan jerami agar lebih mudah dicerna dan sedikit menambah nilai protein, sebaiknya lakukan fermentasi terlebih dahulu.
Memberi pakan konsentrat khusus program sapi perah
Pakan konsentrat terdiri dari campuran bahan pakan yang kaya energi dan protein, yang berguna untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas susu sapi perah laktasi. Selain bisa membuat sendiri, konsentrat juga ada yang bentuk jadi yang diproduksi oleh pabrik pakan dan dijual di pasaran. Berbeda jika menggunakan konsentrat hasil coba-coba meracik sendiri yang belum pasti apakah kandungan nutrisinya mencukupi atau bahkan berlebihan bagi sapi perah. Konsentrat yang dijual oleh pabrik pakan yang terpercaya secara umum memiliki nilai kandungan nutrisi yang lebih terukur. Karena biasanya telah teruji di laboratorium.
Salah satu merek konsentrat program sapi perah yang ada di pasaran dan sangat direkomendasikan oleh pakar ternak sekaligus para peternak di Indonesia adalah konsentrat Fermen Mill. Fermen Mill terbuat dari bahan baku antara lain kedelai hitam, bran/ bekatul, bungkil kedelai, bungkil wijen, bungkil kopra, bungkil sawit, vitamin, serta mineral khusus untuk meningkatkan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan gizi induk sapi perah. Selain itu, bahan anti jamur dan anti toxin (aflatoxin) yang terkandung didalamnya berperan meningkatkan kualitas susu. Dengan memberi pakan konsentrat Fermen Mill ini, ternak sapi perah anda menjadi lebih sehat, perkembangan pertumbuhan sapi perah itu sendiri menjadi lebih meningkat serta dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas susu yang baik.
Perhatikan pola pemberian pakan
Umumnya pakan diberikan dua kali perhari pada pagi dan sore hari dengan frekuensi empat kali. Dalam program sapi perah, konsentrat diberikan sebelum pemerahan susu sedangkan pakan hijauan diberikan setelah pemerahan. Tidak bisa dipungkiri pula, bahwa di lapangan sampai sekarang masih banyak dijumpai pola pemberian pakan sapi yang tidak tepat. Seperti salah satunya praktik pemberian pakan konsentrat yang dicampur dengan air atau dikenal dengan istilah comboran. Sebaiknya cara ini dihindari karena sebetulnya hal itu membuat bahan kering yang dibutuhkan sapi masih kurang dari jumlah yang dibutuhkan.
Pastikan pasokan air minum tercukupi
Memberikan air minum dalam beternak sapi perah tak kalah vitalnya dibandingkan dengan pemberian pakan. Pasalnya, lebih dari 85% penyusun sapi adalah air bahkan untuk dapat menghasilkan 1 kg susu diperlukan sekitar 4 sampai 5 kg air. Oleh karena itu, sebaiknya bak minum dibuat terpisah dengan bak makan. Selain itu, untuk mengantisipasi kehabisan air sewaktu-waktu buat pula instalasi air sehingga ternak dapat memperoleh pasokan minum yang tak terbatas.
Demikian beberapa tips dan cara meningkatkan produktivitas susu sapi perah khususnya dalam hal pemberian pakan, semoga bermanfaat. Sebagai tambahan, apabila anda berminat membeli konsentrat Fermen Mill untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan sapi dan produktivitas susu perah langsung saja hubungi kontak yang tersedia di website ini.