Estrus atau sering disebut dengan istilah birahi merupakan suatu kondisi dimana hewan betina siap menerima pejantan untuk melakukan perkawinan/ kopulasi. Birahi pada hewan sendiri terjadi setelah hewan memasuki usia dewasa. Pada hewan ternak ruminansia terutama sapi, sapi yang dibilang dewasa dari sisi tubuh yakni apabila sapi telah berusia 2 sampai 2,5 tahun. Ada juga sapi dewasa dari sisi kelamin yaitu 1,5 sampai 2 tahun yang mana di usia inilah biasanya sapi betina pertama kali mengalami siklus birahi.
Bagi seorang peternak sapi tentu saja memahami hal-hal yang berkaitan dengan birahi sapi menjadi suatu keharusan. Pasalnya jika pelayanan perkawinan terhadap induk dan dara sapi baik, maka seorang peternak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari usaha peternakannya tersebut.
Siklus dan tahap-tahap birahi pada sapi
Memahami siklus birahi sapi dapat membantu peternak dalam mendapatkan ketepatan waktu perkawinan sapi. Perkawinan sapi pada waktu birahi yang tepat memiliki potensi terhadap keberhasilan kebuntingan yang maksimal. Siklus birahi sapi ini berlangsung rata-rata 3 minggu atau 18 sampai 24 hari. Pada waktu tersebut sapi akan mengalami 4 fase birahi berikut ini:
-
Fase Proestrus
Fase proestrus adalah fase persiapan yang biasanya waktunya sangat pendek, yaitu 2 sampai 3 hari. Tahap ini ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku, seperti sapi memperlihatkan kegelisahan dan mengeluarkan suara berisik. Selain itu terjadi pula perubahan pada alat kelamin bagian luar. Mulai dari apabila ovarium sapi diraba maka terdapat seperti benjolan kecil yang merupakan pertumbuhan folikel tersier menjadi folikel de graaf. Serviks sapi pun akan merileks, dan lumen serviks mulai memproduksi lendir. Meskipun telah ada perubahan yang menimbulkan gairah kopulasi, namun pada fase ini betina masih menolak pejantan.
-
Fase Estrus
Fase estrus bisa dibilang fase terpenting dalam siklus birahi sapi karena pada fase inilah betina mulai menerima pejantan untuk melakukan kopulasi. Pada fase estrus, folikel de graaf sudah matang, serviks mengeras, pintu serviks terbuka dan mengeluarkan lendir bening yang banyak serta vulvanya membengkak dan berwarna merah. Dari segi tingkah laku, betina akan menunjukkan gejala birahi, yaitu sering mencoba untuk dinaiki oleh sapi pejantan.
-
Fase Metestrus
Fase metestrus terjadi setelah estrus selesai dengan ditandai dengan berhentinya birahi. Di fase ini betina akan kembali menolak untuk pejantan walaupun fase estrus masih sedikit nampak. Fase metestrus sebagian besar berada dibawah pengaruh hormon progesteron yang dihasilkan oleh korpus luteum. Selama fase metestrus ini, rongga yang ditinggalkan oleh pemecahan folikel mulai terisi dengan darah. Selain itu serviks telah menutup dan pengeluaran lendir terhenti.
-
Fase Diestrus
Fase diestrus adalah periode terakhir dan terlama pada siklus birahi sapi. Pada fase ini ovarium terdapat corpus luteum yang menjadi matang dan pengaruh progesteron lebih dominan. Serviks menutup rapat untuk mencegah benda-benda asing memasuki lumen uterus dan mukosa vagina menjadi pucat. Selain itu juga ditandai dengan sikap ternak yang cenderung tenang, hingga terjadi kebuntingan pada ternak. Apabila tidak terjadi kebuntingan/ pembuahan maka endometrium dan kelenjar-kelenjarnya beregresi ke ukuran semula, folikel-folikel berkembang dan akhirnya kembali ke fase proestrus lagi.
Cara mempercepat birahi sapi
Tidak sedikit peternak yang terkadang ingin memperoleh anakan sapi secara lebih cepat sehingga mereka melakukan berbagai perlakuan khusus kepada sapi. Seperti misalnya memberikan terapi hormon pada sapi betina dengan menggunakan produk-produk obat hormon pemacu birahi yang beredar di pasaran. Apabila anda menggunakan cara ini, pastikan untuk menyerahkankan sepenuhnya kepada pihak dokter hewan maupun petugas kesehatan hewan yang lebih ahli di bidang reproduksi ternak.
Ingat! Pemberian terapi hormon pada sapi yang tidak tepat bisa saja memiliki efek samping yang dapat menimbulkan kerugian nantinya. Alih-alih berusaha mempercepat siklus birahi sapi, lebih baik membiarkan siklus birahi sapi terjadi secara alami. Adapun hal terbaik yang dapat anda lakukan adalah mengoptimalkan siklus birahi pada sapi dengan cara menjaga kecukupan nutrisi dan meningkatkan kualitas pakan hijauan serta pakan konsentrat sapinya. Pasalnya jika terjadi defisiensi nutrisi atau kekurangan kandungan nutrisi yang dikonsumsi oleh sapi, maka hal tersebut dapat mempengaruhi sistem reproduksi sapi.
Demikian sedikit penjelasan mengenai siklus birahi pada sapi, semoga dapat bermanfaat. Sebagai informasi, kami sangat merekomendasikan produk pakan konsentrat sapi FERMENFEED yang mengandung sumber energi, protein, lemak, mineral, vitamin, dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan ternak dalam pertumbuhan, penggemukan, reproduksi, dll. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kami melalui whatsapp di 0822-1710-2300